Desa Kubutambahan

Kubutambahan, Buleleng – Tekanan terhadap Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Gaya Investama semakin kuat hari ini, Senin (24/11), setelah tim gabungan dari unsur pemerintahan, keamanan, dan perwakilan masyarakat turun langsung meninjau lokasi usaha di Desa Bila.

Kunjungan koordinasi ini merupakan tindak lanjut langsung dari surat resmi Perbekel Bila yang menanggapi laporan warga terkait masalah pengelolaan air limbah hujan dari SPPBE.

Komposisi Tim dan Kehadiran Warga

Tim peninjau lapangan kali ini menunjukkan sinergi kuat dan komitmen serius dalam menyelesaikan masalah. Mereka yang hadir meliputi:

• Perbekel Kubutambahan

• Perbekel Bila

• Aparat dari Polsek Kubutambahan

• Kelian Banjar Dinas Pasek Desa Kubutambahan

• Perwakilan Warga Pelapor dari Banjar Dinas Kanginan

Kehadiran langsung warga pelapor di lokasi sangat krusial. Mereka dapat menunjukkan secara spesifik titik-titik limpahan air limbah hujan yang telah mengganggu areal mereka, memberikan bukti faktual kepada pihak perusahaan dan instansi terkait.

Verifikasi Lapangan dan Tuntutan Konkret

Dalam peninjauan tersebut, tim berfokus pada verifikasi keluhan utama: air limbah hujan yang keluar dari area SPPBE dan mengalir ke tanah milik warga di sebelah utara.

Perbekel Bila menegaskan kembali isi suratnya, bahwa solusi atas masalah ini telah disepakati dalam pertemuan sebelumnya, namun belum direalisasikan. Solusi tersebut adalah: pembangunan saluran pembuangan air limbah hujan yang dialirkan menuju pangkung (sungai kecil) di sebelah timur tempat usaha.

"Kami hadir hari ini, bersama Bapak Perbekel Kubutambahan dan aparat kepolisian, untuk memastikan bahwa komitmen perusahaan segera diwujudkan. Warga sudah terlalu lama terganggu. Kehadiran warga pelapor hari ini adalah untuk menunjukkan bahwa ini bukan hanya masalah administrasi, tapi masalah nyata di lapangan," ujar Perbekel Bila.

Peran Polsek Kubutambahan

Keikutsertaan Polsek Kubutambahan memberikan dimensi penegasan hukum dan ketertiban. Hal ini menjadi peringatan bagi perusahaan bahwa kelalaian dalam menindaklanjuti kesepakatan bisa berpotensi menimbulkan masalah yang lebih luas.

Sementara itu, Kelian Banjar Dinas Pasek yang hadir menunjukkan bahwa penyelesaian ini juga melibatkan dimensi sosial dan adat di lingkungan sekitar.

Pihak manajemen PT Gaya Investama yang menerima kunjungan ini berjanji akan segera mengambil langkah konkret. Tim gabungan mendesak perusahaan untuk memberikan jadwal pelaksanaan yang jelas dan terukur agar pembangunan saluran bisa selesai dalam waktu dekat.

Koordinasi lintas instansi ini diharapkan menjadi contoh efektifitas Pemerintah Daerah dalam merespons cepat keluhan masyarakat dan menjamin bahwa operasional investasi di Buleleng tetap berjalan harmonis dengan kelestarian lingkungan dan kenyamanan warga.

Peninjauan Lapangan: Verifikasi Masalah Air Limbah Hujan

Kunjungan ini berfokus pada verifikasi langsung masalah utama yang dilaporkan warga Banjar Dinas Kanginan, yaitu pengeluaran air limbah hujan dari area SPPBE yang mengalir ke areal pelapor di sebelah utara tempat usaha.

Kehadiran Perbekel Kubutambahan, Perbekel Bila, dan Polsek Kubutambahan menunjukkan bahwa permasalahan ini tidak lagi hanya menjadi urusan internal desa, tetapi telah menjadi perhatian tingkat kecamatan dan keamanan wilayah.

Dalam peninjauan tersebut, tim melakukan pemeriksaan pada tata kelola lingkungan SPPBE, khususnya saluran pembuangan air, untuk memastikan apakah telah terjadi pelanggaran atau kelalaian yang menyebabkan kerugian pada masyarakat sekitar.