Desa Kubutambahan

Singaraja, 07 Oktober 2025 - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam isu kekerasan terhadap perempuan (KtP). Hal ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Lintas Sektor (Linsek) yang sukses diselenggarakan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Buleleng.

Rapat ini bertujuan untuk menyinergikan upaya pencegahan dan penanganan KtP dengan melibatkan berbagai instansi penting. Tiga materi utama menjadi fokus pembahasan untuk memperkuat pemahaman peserta dari berbagai sudut pandang.

Membedah Kekerasan dari Perspektif Psikologis (Narasumber 1: Luh Putu Yuli Surya Dewi,S.Psi / Biro Konsultan Psikologi Pradnyagama)
Sesi pertama rapat ini menekankan pada Peningkatan Pemahaman Psikologi dalam Upaya Pencegahan KtP. Pemateri mengupas tuntas akar masalah psikologis yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan, baik pada pelaku maupun dampaknya pada korban.

Penekanan diberikan pada pentingnya identifikasi dini terhadap pola-pola perilaku berisiko serta strategi komunikasi yang efektif untuk meredakan potensi konflik. Dengan pemahaman psikologi yang mendalam, diharapkan seluruh anggota Linsek, terutama di garda terdepan, mampu memberikan respons yang lebih empatik dan preventif sebelum kekerasan benar-benar terjadi.

Jaminan Perlindungan di Rumah Aman (Safe House) (Narasumber 2: Luh Ayu Susila Dewi, SE/Yayasan Cahaya impian Masa Depan(CIMD))
Materi selanjutnya membahas isu krusial terkait Penanganan Korban Kekerasan di Rumah Aman. Sesi ini menjadi sangat vital dalam memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan yang memadai, aman, dan rehabilitatif.

Diskusi mencakup prosedur standar operasional (SOP) penerimaan korban, kerahasiaan data, serta penyediaan layanan pendampingan komprehensif. Layanan ini meliputi konseling psikologis, bantuan hukum, hingga pemulihan trauma. Komitmen bersama diperkuat untuk menjadikan rumah aman sebagai ruang yang benar-benar memulihkan dan memberdayakan korban agar dapat kembali mandiri dan produktif dalam masyarakat.

Penguatan Komitmen Pencegahan KtP dari Sisi Hukum (Narasumber 3: Made Wibawa, SH / Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Rico Wibawa dan Rekan)
Sesi penutup berfokus pada Pemahaman dari Sisi Hukum dalam Upaya Penguatan Komitmen KtP. Materi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi hukum di antara seluruh anggota Linsek, mulai dari aparat penegak hukum (APH) hingga Kemenag dan dinas terkait.

Pentingnya pemahaman terhadap Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dan regulasi terkait lainnya ditekankan sebagai landasan kuat dalam proses penanganan kasus. Penguatan komitmen hukum ini memastikan bahwa:

Setiap kasus KtP ditindaklanjuti secara profesional dan akuntabel.

Hak-hak korban terpenuhi dalam proses peradilan.

Upaya pencegahan didasarkan pada payung hukum yang jelas dan mengikat.

Kesimpulan: Buleleng Bersinergi
Rapat Linsek yang diinisiasi oleh Dinas P2KBP3A Buleleng ini menegaskan bahwa penanganan dan pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan adalah tanggung jawab kolektif. Dengan sinergi antarlembaga—melibatkan dimensi psikologi, perlindungan korban, dan penegakan hukum—Kabupaten Buleleng menunjukkan langkah progresif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi seluruh perempuan. Komitmen bersama yang terjalin diharapkan menjadi kunci utama untuk menekan angka kekerasan di wilayah Buleleng.