SOSIALISASI PENGENDALIAN PENYAKIT RABIES DI WILAYAH KUBUANYAR
06 Desember 2023 15:24:11 WITA
Pemerintah Desa Kubutambahan bersama dengan Puskesmas Kubutambahan I melaksanakan kegiatan sosialisasi pengendalian penyakit rabies di wilayah Segara, Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan. Ibu Heppy selaku Promkes menjelaskan terkait dengan bahaya rabies. Dalam sosialisasi juga dijelaskan proses timbulnya gejala/masa inkubasi seseorang yang terkena gigitan/cakaran hewan penular rabies (HPR) bervariasi, yaitu antara 2-8 minggu, dengan demikian setelah 2 bulan baru akan muncul reaksi pada tubuh yang terpapar virus rabies. Virus ini menyebar melalui saraf bukan melalui darah sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses penyebarannya dari dalam tubuh hingga ke saraf otak. Terdapat beberapa gejala rabies pada manusia sesuai stadium penyakit HPR, yaitu :
- Gejala awal rabies pada manusia/Stadium Permulaan dapat berupa : Badan lemas, Lesu atau tidak bertenaga, Tidak nafsu makan, Susah tidur, Demam atau suhu tubuh naik, Mual dan Muntah, Sakit kepala parah dan Sakit tenggorokan.
- Gejala rabies pada manusia saat stadium rangsangan atau sensoris dapat berupa : Nyeri pada Luka bekas gigitan disertai panas dan kesemutan, Cemas atau gelisah berlebihan, Reaksi berlebihan ketika ada rangsangan seperti cahaya, suara, atau gerakan.
- Gejala rabies pada manusia saat stadium gila dapat berupa : Penderita akan Berteriak-teriak, Menjambak-jambak rambut, Lari-lari atau lompat-lompat tanpa sebab, Takut air, Takut cahaya, Takut suara, Takut angin, Produksi air liur berlebih jadi mengiler, Banyak berkeringat, Sering kencing, Air mata banyak yang ke luar tanpa sebab jelas.
- Gejala rabies pada manusia saat stadium lumpuh penderita rabies biasanya mengalami tanda penyakit seperti : Mulut menganga, Lumpuh biasanya dimulai dari kaki dan mengalami Sesak napas karena otot-otot pernapasan juga lumpuh.
Tanda-tanda rabies pada hewan dibagi menjadi dua tipe gejala, yaitu :
Rabies yang ganas :
- Suara menjadi parau
- Tidak menurut perintah majikannya lagi
- Menyerang dan menggigit apa saja yang bergerak/dijumpai
- Lari tanpa tujuan
- Lupa pulang
- Menyerang/berkelahi dengan hewan lain
Rabies yang tenang:
- Bersembunyi di tempat gelap/sejuk
- Tidak mampu menelan
- Mulut terbuka
- Mengeluarkan Air Liur Berlebih
- Mengalami Kejang-kejang
- Berlangsung Singkat bahkan sering tak terlihat
Cara penanganan luka gigitan hewan penular rabies pada manusia atau yang dikenal dengan istilah post-esposure treatment (PET) yaitu :
- Bersihkan luka dengan sabun/detergen pada air mengalir selama 10-15 menit lalu diberi antiseptic. Cuci Luka gigitan/cakaran dapat mencegah penyebaran virus rabies hingga 80% sehingga cuci luka dengan air mengalir merupakan hal utama yang harus dilakukan bagi seseorang yang tergigit atau tercakar HPR
- Periksa dan lapor ke faskes terdekat bahwa telah digigit HPR
- Biasanya korban gigitan akan diberikan VAR (Vaksin Anti Rabies) dan/atau SAR (Serum Anti Rabies)
- Kurung dan amati HPR yang telah menggigit, bila hewan positif rabies biasanya akan mengalami gejala sakit rabies lalu mati dalam kurun waktu kurang dari 14 hari
- Untuk lebih tepatnya, HPR yang mati dibawa ke BBVet Wates untuk diuji rabies
Ibu Heppy juga menjelaskan bahwa pemberian vaksin rabies juga dilihat dari daerah gigitannya, apabila daerah gigitan dengan resiko tinggi yaitu daerah gigitan yang lebih dekat dengan otak (pada bagian leher ke atas) dan ujung jari akan segera mendapatkan penanganan karena daerah resiko tinggi akan menunjukkan gejala lebih cepat jika dibandingkan dengan ketika digigit jauh dari otak, seperti di area tangan dan kaki.
Komentar atas SOSIALISASI PENGENDALIAN PENYAKIT RABIES DI WILAYAH KUBUANYAR
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |